Jenis Statistika

Ada 4 jenis statistika yang biasa digunakan, yaitu :

  1. Statistika berdasarkan orientasi pembahasan

Statistik yang berdasarkan orientasi pembahasan ini juga terbagi lagi menjadi dua macam :

  • Statistika matematika

Statistika jenis ini mengedepankan pemahaman akan model, penurunan konsep, kumpulan rumus statisk secara teori, pemahamaman dan pengujian, analisis regresi, galat dan lainnya.

  • Statistika terapan

Statistika jenis ini mengutamakan pemahaman konsep serta teknik yang penggunaan dan penerepannya hanya berlaku pada disiplin bidang ilmu tertentu. Beberapa ilmu yang menggunakan statistika terapan sehingga memiliki terminologi yang khusus di antaranya aktuaria, biostatistika atau biometrika, statistika bisnis, ekonometrika, psikometrika, statistika sosial, statistika teknik atau teknometrika,  fisika statistik, demografi, eksplorasi data, literasi statistik, analisis proses dan ekonometrika.

Mudahnya, Statistika Matematika yang lebih berorientasi pada pemahaman model dan teknik statistika secara matematis, sedangkan Statistika Terapan adalah bagian dari matematika yang secara khusus membahas cara-cara analisis dan penafsiran data (interpretasi) dan lebih berorientasi pada pemahaman intuitif atas konsep dan teknik statistika serta penggunaannya di berbagai bidang.

  • Statistika berdasarkan fase tujuan analisis

Berdasarkan tujuan analisisnya, statistika dibagi menjadi dua bagian yaitu:

  • Statistika deskriptif adalah statistika yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian data statistika yang biasanya digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data tanpa penarikan kesimpulan secara general. Contoh statistika ini adalah menghitung rata-rata dan varians dari data, mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik, sehingga data menjadi lebih mudah dibaca dan lebih bermakna (informatif).
  • Statistika inferensial adalah jenis statistika yang analisisnya sampai dengan tahap mengambil kesimpulan secara general. Jenis statistika ini biasanya berkaitan dengan permodelan data lalu melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data. Contohnya adalah melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi atau prediksi, membuat permodelan hubungan berupa penghitugan korelasi, analisis regresi, ANOVA, analisis time series dan sebagainya.

Eitssss, tapi… Generalisasi atau penarikan kesimpulan pada statistika inferensial ini memiliki sifat yang tidak pasti. Mengapa? Karena hanya berdasar pada informasi parsial yang diperoleh dari sebagian data. Jadi, kesimpulan yang didapatkan hanya merupakan peramalan saja.

Mudahnya, Statistika Deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran atau ukuran-ukuran tentang data yang ada, sedangkan Statistika Inferensial dapat digunakan untuk melakukan inferensi tentang populasi misalnya menaksir ukuran atau menguji hipotesis.

Nahlooo, apa lagi itu hipotesis? Hipotesis adalah dugaan sementara atau asumsi sementara terhadap pertanyaan yang muncul dalam sebuah penelitian. Detilnya kita bahas lain waktu yaaaaa..

  • Statistika berdasarkan asumsi distribusi populasi data yang dianalisis

Menurut asumsi distribusi populasi data yang dianalisis, statistika dibedakan menjadi dua macam :

  • Statistika parametrik yang merupakan statistik yang didasarkan menurut model distribusi normal. Statistika parametrik adalah salah satu statistika inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat dari data yang berdistribusi normal dan sampelnya berukuran relatif besar. Syarat penggunaan statistika ini adalah:
  • Populasi yang dijadikan tempat pengambilan sampel harus berdistribusi normal sehingga sampel memiliki variansi yang sama (homogen)
  • Skala data yang digunakan minimal interval atau rasio
  • Penarikan sampel harus dilakukan secara acak atau random
  • Statistika non-parametrik adalah teknik statistik yang digunakan untuk data yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan statistika parametrik. Metode statistika ini digunakan untuk menguji data yang tidak didasarkan pada suatu model distribusi tertentu dengan mengabaikan semua asumsi. Biasanya digunakan pada data dalam jumlah kecil.  Namun bisa juga untuk data yang lebih besar dengan perhitungan yang sederhana.
  • Statistika berdasarkan jumlah variabel terikat

Berdasarkan variabel yang terikat, statistika terbagi menjadi dua bagian :

  • Statistika univariat yang hanya mempunyai satu variabel terikat
  • Statistika multivariat dengan banyak atau lebih variabel terikat

Nah, muncul masalah baru nggak sih? Apa itu Vaiabel terikat? Pengertian variabel terikat menurut Azwar (2007) adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besar efek atau pengaruh variabel lain. Besar efek tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul hilangnya, besar mengecilnya atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat perubahan variabel lain.

Oke, segini dulu yaa..Kita sambung di tulisan berikutnya..

Baca sebelumnya

1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *